Senegal dan kantor perwakilan OPM

senegal-siap-ulangi-memori-915959a423eea3bJayapura,GP- Era 1970 hingga 1980 an negara Senegal merupakan satu-satunya negara di Afrika yang membuka kantor Perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di benua hitam di dunia ini.

Kemudian memasuki era 1980 an hingga kini pemerintah Indonesia yang sangat kaya itu memberikan bantuan ekonomi kepada negara hitam di Afrika ini dengan sejumlah besar dana. Hingga mau tak mau kantor Perwakilan OPM harus ditutup. Benn Tanggahma duta besar Papua di Dakar Senegal harus kembali ke Den Haag Belanda dan meninggal di negeri tulip Belanda.

Tak heran kalau pentolan Papua Merdeka Filep Jacob Semuel Karma yang akrab dipanggil Jopie Karma telah mengingatkan agar pengalaman perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Senegal jangan sampai terulang lagi di negara-negara Melanesia di Pasifik Selatan. Peringatan ini penting dalam menjalin kerja sama dengan Persaudaraan Ujung Tombak Negara Negara Melanesia di Pasifik Selatan.

karma

Mendiang Ben Tanggahma mantan Kepala Perwakilan Organisasi Papua Merdeka(OPM) di Senegal pernah bertugas selama beberapa tahun di sana dan mendapat dukungan dari pemerintah Senegal. Sayangnya beberapa tahun kemudian pihak pemerintah Indonesia dengan kekuatan modal melakukan pendekatan dan kerja sama ekonomi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Senegal. Akibatnya kantor Perwakilan OPM di Senegal ditutup karena kekuatan modal yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Kondisi ini diperparah lagi dengan munculnya faksi-faksi dalam perjuangan Papua Merdeka, sehingga memperlemah perjuangan Papua Merdeka.

Ben Tanggahma mengatakan sebagai sesama bangsa kulit hitam memang banyak negara-negara Afrika sangat mendukung Papua Merdeka tetapi negara-negara Afrika yang miskin dan butuh dukungan kerja sama ekonomi. Kondisi inilah yang terkadang mengenyampingkan kesamaan kulit dan ras demi kepentingan kepentingan politik yang lebih besar.

Senegal dan Rusia 2018

SenegalTim Nasional (Timnas) Senegal berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia setelah absen selama 16 tahun. Berkompetisi di Rusia 2018, pelatih Alou Cisse memutuskan tak membawa penyerang Everton, Oumar Niasse. Kendati demikian, Niasse memberi pesan positif kepada rekan senegaranya jelang partai pertama melawan Polandia (19/06/2018).

“Kami [Senegal] akan menunjukkan apa yang akan kami lakukan. Kami punya tim yang kuat. Kami tidak ke sana [Rusia] sebagai turis—kami akan berjuang sampai akhir. Kami akan melakukan yang terbaik,” ucap penyerang berusia 28 tahun tersebut dikutip laman resmi Everton.

Niasse juga sangat bergairah menanti kiprah Singa dari Teranga di Piala Dunia 2018.

“Ini adalah kesempatan besar bagi negara kami untuk menunjukkan pada dunia betapa bagusnya tim kami. Aku sangat bangga berasal dari Senegal dan aku menantikan Piala Dunia,” tambahnya.
idris guyane

Penyerang Everton itu juga memuji rekan satu klub yang dipanggil ke Rusia 2018, Idrissa Gana Gueye.

“Dia [Gueye] telah menunjukkan betapa pentingnya dia di Everton tapi dia juga sangat penting bagi negara kami. Kamu dapat melihat kualitasnya—bagaimana dia melakukan tekel, menghentikan permainan, menghentikan lawan—dan itu sangat penting bagi tim mana pun,” terang Niasse.

Idrissa Gueye berperan penting dalam lolosnya Senegal ke Piala Dunia 2018. Mengisi pos gelandang bertahan, Gueye selalu tampil dalam enam pertandingan Senegal di babak kualifikasi.

“Aku pikir Gana akan menunjukkan itu [kualitas] di Piala Dunia. Senegal mempunyai banyak pemain bagus dan dia adalah salah satu yang terbaik,” lanjut penyerang Everton tersebut.

Timnas Senegal sendiri akan menjalani laga pertama di Rusia 2018 melawan Polandia (19/6). Setelah itu, Senegal akan menghadapi wakil Asia, Jepang (24/6), dan menghadapi Kolombia di partai terakhir penyisihan grup (28/6/2018).(*)

Tinggalkan komentar

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

Atas ↑