Seandainya Todd Ferre bela timnas U23 Sea Games 2019

3184877852Jayapura, GP-Gelandang muda produk SSB Imanuel Sentani Todd Ferre hanya boleh menikmati pertandingan bersama Persipura. Ia berjasa memberikan asist dan juga mencetak enam gol bagi kemenangan Persipura. Pemain yang pernah melewati enam pemain Quatar U19 disebut tim media PSSI U23 mengalami cidera dan dicoret dari timnas U23. Meski demikian Evan Dimas pun mengalami cidera dan tidak ikut menikmati kekalahan Osvaldo Haay dan kawan-kawan saat melawan perebut medali emas Sea Games Vietnam U 23.

Padahal saat itu Todd Rivaldo Ferre sudah membantah bahwa kondisinya dalam keadaan baik dan ia tidak tahu mengapa namanya dicoret. Dokter timnas U-23 Indonesia, Syarif Alwi, saat dihubungi BolaSport.com, Senin (18/3/2019).

Hasil pemeriksaan MRI, gelandang serang milik Persipura Jayapura itu mengalami cedera sprain anterior cruciate ligament (ACL) pada bagian kaki kirinya. Cedera itu didapatkan Todd Rivaldo Ferre sebelum timnas U-23 Indonesia bertolak ke Bali untuk menggelar pemusatan latihan. Todd Rivaldo Ferre juga tidak dimainkan oleh Indra Sjafri saat timnas U-23 Indonesia meraih kemenangan 3-0 melawan Bali United pada laga uji coba di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (17/3/2019). “Hasil MRI menyebutkan bahwa Todd Rivaldo Ferre mengalami cedera sprain ACL kiri,” kata Syarif Alwi saat dihubungi BolaSport.com.

Tak usah kecewa Todd Ferre, toh Indonesia sudah meraih hasil maksimal medali perak dan rekan satu tim di PON 2014, Osvaldo Hay banyak mencetak gol. Kekalahan Indonesia atas Vietnam sebenarnya bisa diprediksi sejak awal, karena sudah pasti tim lawan akan mengamati gaya bermain dan taktik mencetak gol.

Gol-gol Osvaldo Haay tak lepas dari peran Fadil Ramdani  yang selalu menusuk dari sisi kiri dan memberikan umpan ke lini tengah dan gol. Begitu pula Witan Sulaiman yang dipasang Indra Sjafri pada posisi wing kanan serta Egi di lini tengah. Permain umpan lambung timnas tidak cocok saat melawan timnas Vietnam mestinya harus bermain bola bola pendek dan cepat, tiki-taka ala Indonesia.

Vietnam hanya menunggu saat yang tepat ketika pemain Indonesia buat kesalahan dan gol mereka lewat bola mati. Hampir sebagian besar pemain Vietnam ada sekitar 10 pemain menjaga daerah dari lini tengah sampa pertahanan. Bahkan Fadil Ramdani harus berjibaku melewati dua atau tiga pemain Vietnam di sisi kiri. Jadi pemain Vietnam harus mematikan pemain kunci dan sekaligus menciderai Evan Dimas Darmawan. Cilakanya pemain pengganti Evan Dimas Darmawan tak mampu menyuplai bola dari sisi tengah, apalagi mampu melewati lima atau enam pemain di sektor pertahanan.

Seandainya Todd Rivaldo Ferre hadir, sudah pasti pemain mungil ini akan membongkar lini tengah pertahanan berlapis Vietnam. Sekalipun dengan resiko Todd Ferre akan diganjal bek bek Vietnam. Tapi itulah resiko bermain sepak bola harus menjadi pembeda dalam melakukan serangan.

Timnas U23 butuh pemain-pemain model Todd Ferre dengan kemampuan skill individu mampu mengecoh pemain belakang. Jangan terlalu alergi dengan permainan individu karena toh Lionel Messy bisa melakukan itu di Barcelona.. Bisa  dibayangkan kalau Todd Ferre ikut membela timnas U23, Osvaldo Haay akan memainkan peran Luiz Suarez sedangkan Todd Ferre mungkin menjalankan tugas Lionel Messy untuk membongkar pertahanan Vietnam. Apa boleh buat pelatih Indra Sjafri punya strategi lain untuk mengalahkan Vietnam di Sea Games.

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri mengungkapkan mengapa timnya bermain terbuka ketika menghadapi Vietnam pada laga final SEA Games 2019. Laga yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Selasa (10/12/2019) berakhir dengan kekalahan 0-3.

Permainan Indonesia berjalan dengan baik. Akan tetapi keluarnya Evan Dimas akibat cedera pada menit ke-20 membuat permainan Indonesia menjadi limbung.

“Kita tidak masuk final itu sudah enam tahun, jadi prestasi hari ini sebenarnya jauh lebih baik dari enam tahun sebelumnyam” kata Indra Sjafri usai pertandingan seperti dikutip dari media PSSI.(*)

 

Indonesia masuk final Sea Games, Osvaldo Haay top skor

894023_720JakartaTimnas U-23 Indonesia berhasil merebut tiket ke final SEA Games 2019 setelah mengalahkan Myanmar di semifinal, Sabtu, 7 Desember 2019. Indonesia menang 4-2 dari Myanmar saat bermain di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.

Kemenangan Garuda Muda harus ditentukan lewat babak tambahan setelah di waktu normal kedua kesebelasan bermain imbang 2-2. Dengan demikian tinggal selangkah lagi bagi Indonesia untuk merebut emas SEA Games. Di final Indonesia tinggal menunggu pemenang antara Vietnam dan Kamboja yang baru bermain usai Indonesia kontra Myanmar.

 

 

Indonesia sempat mendapatkan beberapa kali peluang emas namun tambahan gol tidak terjadi. Gol penentu pun datang di babak tambahan melalui Osvaldo Haay dan Evan Dimas. Dengan tambahan satu gol semakin membuat posisi Osvaldo kokoh sebagai pencetak gol terbanyak sementara di SEA Games 2019. Total sudah delapan gol yang dikoleksi oleh pemain Persebaya Surabaya ini.

Daftar Pencetak Gol SEA Games 2019

8 gol: Osvaldo Haay (Indonesia)
5 gol: Ha Duc Chinh, Nguyen Tien Linh (Vietnam), Suphanat Mueanta (Thailand)
4 gol: Egy Maulana (Indonesia), Aung Kaung Mann (Myanmar)


 

<!–

–><!–

  • –><!–

    –>

     

     

    Buku Persipura dilaunching

    persipura

    JAYAPURA-Masyarakat Papua khusunsya mereka yang menggemari tim Mutiara Hitam Persipura tidak sulit lagi untuk mengetahui beberapa catatan sejarah tentang berdirinya tim kebanggaan Papua Persipura Jayapura.
    Pasalnya anak-anak asli Papua yang tergabung dalam lembaga studi pers dan otsus Papua, telah menerbitkan satu buku yang mengupas secara mendalam latar belakang serta sejarah tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut.
    Ya buku yang berjudul Persipura Mutiara hitam sepak Bola dari negeri Cenderawasih, akhirnya dilaunching tepatnya di Hotel Aston Polimak Jayapura, dengan penulis Frits Bernard ramandey dan Dominggus mampioper, buku tersebut setebal 154 halaman, dengan kafer luar bergambar mesin gol Persipura Boaz Solossa.
    Penulis Dominggus Mampioper mengatakan latar belakang penulisan buku tersebut, atas dasar upaya dari rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam aliansi jurnalistik independ (AJI) Papua,untuk memberikan sumbangan kepada Persipura, pasalnya Persipura merupakan tim yang membawa nama baik dan harkat serta marabat orang Papua.
    “Persipura adalah tim kebanggaan masyarakat Papua,untuk utulah kami mencoba menggagas buku ini, demi menceritakan sejarah bagi generasi yang akan datang, sehingga sejarah Persipura tetap ada,”ungkapnya.
    Sementara itu penulis Frits B Ramandey secara singkat menceritakan, isi buku tersebut akan mengupas tentang asak mula mula Persipura, bahwa Persipura adalah tim yang sudah ada sejak zaman Hollandia, selain itu dalam buku tersebut mengupas tentang pemberian nama Mutiara Hitam, bahkan sejumlah profil bintang-bintang Persipura sejak zaman Timmo Kapisa,Yohanes Auri, Tinus Heipon, Hengki Rumere, Nando Fairyo hingga Eduard Ivakdalam, dan Boaz Solossa semua dikupas tuntas.
    Selain itu dalam buku terebut juga dimuat profil pelatih mulai dari HB Samsi hingga Rahmat Darmawan, beserta dengan prestasi yang diraih oleh Persipura jaman lalu hingga kini.
    “Kami tahu buku ini masih jauh dari dari kekurangan, namun itulah terbatasan kami, semoga buku ini dapat membantu dalam pengembangan olaraga di Papua, sekaligus dapat menambah kecintaan kita kepada tim kebanggan Persipura Jayapura,”ungkapnya.
    Sementara itu sang Kapten Eduard Ivakdalam menyambut baik penerbitan buku itu, pasalnya selama sudah lebih dari 11 musim bersama Persipura tapi baru mengetahui sejarah Persipura lewat buku tersebut.
    “Selama ini kami haya dengar lewat kakak-kakak yang dulu membela Persipura, namun dengan buku ini kami memiliki refrensi, saya berharap buku ini merupakan buku yang awal, kiranya lebih banyak buku tentang Persipura yang diterbitkan lagi,”tukasnya.
    Edu juga menceritakan awalnya dia sempat diberikan dua buku saja tapi buku tersebut langsung dipinjam oleh teman-temanya yang lain, bahkan para pemain semakin bersemangat,nyatanya tiga partai tandang berhasil dimenangkan.
    “Dengan membaca buku ini, saya semakin termotivasi, saya sadar tentang jati diri saya bermain di Pesipura, bahwa saya bermain di Persipura adalah bermain untuk Tanah Papua, dan itu juga yang dirasakan oleh teman-teman yang lain,”tukasnya.(cak)

    Bali United tekad kalahkan Persipura

    stefano-cugurra-teco-bali-united_mnmkqsnqln581qyebzmh0et1iJayapura, GP-Bali United sudah dipastikan menjadi juara Liga 1 2019, namun mereka masih berambisi menambah pundi-pundi poin.

    Bali United akan menjamu Persipura Jayapura di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (8/12/2019) malam, pada pekan 31 Liga 1 2019. Laga tersebut sudah tidak menentukan untuk Bali United.

    Klub arahan pelatih Stefano Cugurra ‘Teco’ tersebut sudah dipastikan menjadi kampiun Liga 1 2019 sejak pekan 30, setelah melumat Semen Padang dengan skor 2-0, di Stadion Haji Agus Salim.

    Teco sendiri memastikan, bahwa timnya tetap menyasar tiga poin penuh atas Persipura. Di sisi lain, Persipura sedang berusaha untuk bisa finis di posisi dua klasemen, dengan kini berada di strip tiga

    JFT-dan-Mandowen“Saya rasa Persipura adalah tim kuat. Saat ini dia berusaha ada di posisi dua. Saya pikir pertandingan nanti akan menarik sesama tim papan atas,” beber mantan peramu taktik Persija Jakarta itu sebagaimana dilansir goal.com Indonesia

    “Pastinya kami respek dengan mereka. Tapi kami akan main di kandang, dan kami akan kerja keras untuk menang di hadapan suporter,” sambung pelatih berkebangsaan Brasil tersebut.

    Saat ini Persipura punya 47 poin, dan ada beberapa tim yang membidik posisi dua klasemen akhir musim nanti. Sebut saja Borneo FC, Madura United, PSM Makassar, bahkan Persib Bandung.

    Teco sendiri tak mau bicara banyak soal memberi kesempatan pada pemain yang minim jam terbang, lawan Persipura. “Yang pasti kami akan memainkan pemain yang punya semangat dan juga kondisi bagus melawan Persipura.”(*)

    Kompetisi Belum Usai, Persipura Dapat Sponsor Arungi Liga 1 2020

    persipuraJakarta, GP –  PT Freeport Indonesia kembali mendukung Persipura Jayapura dalam mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020. Perusahaan berkomitmen memberi dana segar sebesar Rp 7,5 miliar.

    Ketua Umum Persipura sekaligus Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengapresiasi langkah yang diambil Freeport Indonesia. “Kami sebagai tim Persipura menyampaikan terima kasih kepada PT Freeport juga masyarakat Papua,” kata Benhur, Jumat, 6 Desember 2019 sebagaimana dilansir tempo.co

    Musim ini, Freeport juga sponsor utama tim berjuluk Mutiara Hitam. Perusahaan mendapatkan pembiayaan sponsor senilai Rp 7,5 miliar per tahun untuk mengarungi Liga 1 Indonesia 2019. Freeport dan Persipura sudah sejak musim kompetisi 2012 bekerja sama. Total pendanaan yang dikeluarkan perusahaan hingga sekarang mencapai Rp 65,8 miliar.

    Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas berharap kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada Persipura dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan performa dan prestasi di level domestik dan Asia. “Seluruh Papua dan PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua sangat mencintai dan sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Persipura,” ujar Tony.

    Dengan komitmen ini, Persipura bisa bernafas lega dan langsung fokus menatap kompetisi Liga 1 musim 2020. Tim asuhan Jacksen F. Tiago ini juga berpeluang tampil di ajang AFC Cup bila berhasil duduk sebagai runner-up Liga 1.

    Sejak bermitra dengan PT Freeport Indonesia, Persipura telah banyak menorehkan prestasi melalui berbagai kompetisi, seperti empat kali juara Liga Indonesia, dan bermain di ajang Piala AFC.

    Hingga pekan ke-30 Liga 1, Persipura masih menduduki peringkat tiga di bawah Borneo FC dan Bali United yang sudah memastikan diri sebagai juara musim 2019.

    Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru selaku operator Kompetisi Liga 1 mengungkapkan bahwa sepak mula (kick off) persaingan tertinggi di kancah sepakbola nasional akan dimulai pada awal Maret 2020. Liga yang dimulai pada Maret tersebut diharapkan selesai pada November 2020 agar tim nasional mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri dalam turnamen Piala AFF 2020.(*)

    Titus Bonay dan Osvaldo top skor Papua tersubur

    Jayapura, GP- Striker Indonesia di Sea Games 2019, Osvaldo Haay berhasil memimpin daftar pencetak gol terbanyak SEA Games 2019 setelah mencetak hattrick ke gawang Brunei Darussalam dan menambah dua gol ke gawang timnas Laos, Kamis (5/12/2019)  di Stadion Imus Grandstand, Filipina.Selain itu satu gol ke gawang Thailand dan Singapura.

    whatsapp-image-2019-12-03-at-20-57-54-1024x683Osvaldo dan kawan-kawan runner up Grup B dan berhasil lolos ke babak semi final, Indonesia akan melawan Myanmar.
    Total Osvaldo Hay sudah mengoleksi sebanyak tujuh gol selama babak penyisihan grup, tidak tertutup kemungkinan mantan striker Persipura ini akan menambah koleksi gol saat babak semi final dan final.
    Nama Valdo memimpin diikuti pemain Vietnam, Ha Duc Chinh yang  mencetak lima gol. Selain Valdo, ada Egy Maulana Vikri yang namanya muncul di daftar top scorer dengan tiga gol dan Fadil Ramdani.
    Saat melawan Myanmar dalam babak semifinal, Osvaldo Haay mencetak menambah satu gol sehingga golnya bertambah menjadi delapan gol. Tidak tertutup kemunigkinan saat final nanti bias menambah pundi pundi golnya.
    Sukses Osvaldo juga disandang Titus Bonay, pasalnya pemain striker Persipura ini termasuk striker lokal sejati yang mampu bersaing dengan penyerang asing.
    Titus Bonay sudah mengoleksi 12 gol satu gol kembali dicetak saat Persipura melawan PSIS Semarang, Rabu (4/12/2019).
    Dua pemain asing lain yang mengemas 12 gol, yakni Rafael Silva (Barito Putera) dan Ciro Alves (PS Tira Persikabo).
    titus bonay.pssi org
    Selain Titus Bonai, pemain-pemain lokal lain hanya mampu mengoleksi sepuluh gol atau kurang. Penyerang Borneo FC Lerby Eliandri menjadi pemain lokal berikutnya dengan jumlah gol terbanyak yakni sepuluh gol.
    Febri Haryadi (Persib Bandung) total telah mencetak sembilan gol, berikutnya Boaz Solossa (Persipura Jayapura) dan Wawan Febrianto (PS Tira Persikabo) dengan delapan gol.
    Kemungkinan besar Titus Bonay dan Osvaldo akan menambah gol, sayangnya Osvaldo Hay tak sehebat seniornya di Liga 1 musim 2019 sebagai salah satu top skor lokal yang bersaing dengan penyerang asing.(*)

    Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

    Atas ↑