Menanti rencana kerja menejer baru Persipura di Liga 2 musim 2022/2023

Menanti rencana kerja menejer baru Persipura menjelang Liga 2 musim 2022/2023 pada Agustus mendatang dengan target kembali ke Liga1. Agaknya pekerjaan untuk menyiapkan butuh kerja keras dan kecepatan pihak menejemen untuk mewujudkan impian semua pihak agar tim berjuluk Mutiara Hitam bisa kembali ke posisi elite sepak bola di Indonesia. Pasalnya jika sampai terlambat membentuk tim dan belum mendapat sponsor bagi klub bisa membuat tim tampil apa adanya di tengah persaingan klub lain menuju Liga1.

Persipura akan kembali bermain di Liga 2 dan bertarung melawan sesama tim asal Papua, Persewar Waropen dan tim napi Bongkar PSBS Biak. Tim asal Kota Karang Panas Biak ini akan bermarkas di Stadion Cenderawasih dengan kapasitas penonton 15.000 sedangkan tim berjuluk Mutiara Bakau dari Waropen juga di Stadion Cenderawasih di Biak. Sementara tim berjuluk Mutiara Hitam kembali bermarkas di Stadion Mandala Jayapura.

Fakta hari ini, beberapa pemain pilar Mutiara Hitam sudah angkat koper mencari klub-klub Liga1 tercatat hampir delapan pemain sudah meneken kontrak. Termasuk Rumakiek bersaudara, Ramai dan David sert a kiper Fitrul Dwi Rustapa yang merapat ke Persib Bandung. Donny Monim mantan defender Persipura ini sudah berlabuh di Barito Putra musim 2022/2023.

Mungkin pekerjaan rumah yang dilakukan menejer baru minimal menunjuk pelatih resmi agar segera menyiapkan tim. Beberapa pengamat menyarankan mantan Kapten Persipura Eduard Ivakdalam pantas melatih klub berjuluk Mutiara Hitam dengan memakai materi pemain pemain sepak bola PON Papua 2021.

Masalahnya apakah semua mantan pemain sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 masih tetap menjaga kondisi prima? Apalagi Ricky Chawor mantan kapten PON sudah menjadi incaran banyak klub di Liga1 musim mendatang. Ricky Chawor disebut bakal bergabung ke PSM Makassar, walau belum ada pengumuman resmi.

Liga 2 musim 2022-2023 akan diikuti sebanya 28 tim yang akan berkompetisi, 17 tim dari Liga 2 sebelumnya, tiga tim dari degradasi Liga1 ke kasta kedua antara lain Persipura, Persiraja dan Persela Lamongan. Berikutnya delapan tim hasil promosi dari Liga 3 musim 2021/2022. Kompetisi Liga 2 jelas berbeda dengan Liga1 yang bermain home and away sedangkan Liga 2 akan dibagi beberapa wilayah. Tim Mutiara Hitam jelas akan berhadapan dengan dua tim Papua Persewar dan PSBS Biak untuk merebut tiket lolos ke babak selanjutnya. Tentunya derby Papua akan semakin menarik karena tiga tim saling bantai dan bersaing menuju Liga1.

Persipura tentunya tidak akan tinggal diam untuk bersaing pula dengan sesama tim Papua dalam merebut tiket dan tentunya sponsor. Salah satu sponsor langganan klub-klub Papua jelas salah satu bank daerah di Provinsi Papua. Persipura untuk kembali meraih sponsor dari perusahaan tambang besar di Papua jelas tak semudah dulu di Liga1. Pasalnya perusahaan tambang itu berani memberikan sponsor karena Mutiara Hitam berprestasi. Turun kasta ke Liga2 tentunya membuat tim berjuluk Mutiara Hitam akan ketar-ketir mencari sponsor.

Belajar dari Sriwijaya FC

Belajar dari klub Sriwijaya FC  yang pernah Berjaya saat dipegang mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin. Dia pernah menjadi petinggi klub Sriwijaya FC yang sama sama dengan Persipura di Liga 2 musim 2022/2023. Bahkan dia menunjuk anaknya Dodi Reza menjadi Presiden Sriwijaya FC periode 2012-2018 membawa klub berjuluk Laskar Wong Kito menjadi juara Liga Indonesia periode 2012 dan 2018 plus Copa Indonesia 2008;2009 dan 2010.

Alex Nurdin sendiri adalah mantan politisi Partai Golkar yang kemudian menjadi tersangka kasus korupsi pembelian gas bumi pada perusahaan BUMD PDPE di Provinsi Sumatera Selatan. Mantan anggota DPR RI ini kemudian menjadi tersangka kasus korupsi dan menjadi tersangka merampok uang rakyat. Akibatnya klub Sriwjaya FC pun kena imbas dan terseok seok di Liga 1 hingga turun kasta ke Liga2.

Kini Persipura punya menejer baru yang juga seorang politisi Yan Mandenas tokoh muda politisi dan pernah pula menjadi coordinator Persipuramania. Bahkan dia termasuk salah satu supporter Persipuramania yang ikut menyaksikan Persipura melawan Srijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang.

Dalam pertandingan Final Copa Indonesia 2008 di Stadion Jakabaring, Minggu 28 Juni 2008 tim berjuluk Mutiara Hitam Wolk Out karena merasa dicurangi. Hari itu Yan Mandenas ikut pula menyaksikan sebagai seorang Persipuramania. Bahkan Alex Nurdin yang kala itu menjadi orang nomor satu di Klub Sriwijaya ikut pula berkomentar sangat kecewa dengan aksi mogok tim Mutiara Hitam kala itu.

Kali ini Yan Mandenas, tampil sebagai seorang menejer baru, tentuntya semua pihak menanti gebrakan menakjubkan dan tentunya tim berjuluk Mutiara Hitam kembali ke kasta satu Liga1 Indonesia musim depan. Akankah seorang politisi mampu membawa Mutiara Hitam naik tahta? Lihat saja nanti di lapangan hijau musim 2022/2023.(*)

Ini tujuh tuntuan pendemo buat menejemen Persipura

Jayapura, Jubi- Siang tadi Jumat (27/5/2022) di depan Gedung Olahraga Waringin Kotaraja sekitar puluhan warga dan simpatisan Persipura berdemo kepada pihak menejemen Perspura. Mereka menuntut menejemen Persipura agar bergerak cepat dan segera mengontrak pelatih dan pemain. Sayangnya di kantor Persipura yang bergabung dengan kantor KONI Kota Jayapura tak ada pihak menejemen. Hanya aparat kepolisian yang siap berjaga jaga dan mengamankan demo yang berlangsung aman dan damai itu.

Brigade Merah Hitam demo di GOR Waringin Kotaraja Jayapura-

Walau demikian mereka tetap antusias dan semangat menyampaikan aspirasi dan unek unek mereka mulai dari kelompok mahasiswa, kaum perempuan dan para supporter satu persatu maju berorasi selama beberapa menit saja.

Kepada jubi.id Capo Angki dari Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963 yang ikut berdemo mengatakan tujuan demo ini untuk meminta pertanggunganjawaban dari pihak menejemen Persipura dan segera menyiapkan skuad untuk menghadapi Liga 2 musim 2022/2023.

 

“Kita lihat tim tim lain di luar sana sudah mengelola tim atau klub dengan cara cara yang modern terutama development dari klub ke depan. Mulai dari akademi sepak bola sampai bagaimana kontrak dan transfer pemain Persipura ke depan,”kata Capo Angki kepada jubi.id di sela-sela demo Jumat (27/5/2022) siang

 

Dia menambahkan dalam proses jangka panjang terutama pembinaan pemain pemain muda ternyata tim berjuluk Mutiara Hitam ini tak memiliki Akademi Sepak Bola Persipura, kantor saja masih menumpang di Gedung Olahraga Waringin miliki KONI Kota Jayapura. “Yang kita ketahui sekarang ini Persipura punya akademi sepak bola itu yang terdaftar di PSSI adalah Sekolah Sepakbola (SSB)  Batik Jadi sekarang kita tidak mengetahui Persipura itu punya model pembinaan seperti apa,”kata Capo Angki yang pernah dilapor ke Polresta Jayapura beberapa waktu lalu karena mengeritik menejemen Persipura..

 

Mestinya lanjut dia dengan adanya akademi pihak menejemen bisa mengotrak dan menjual pemain ke klub klub lain sebagai pemasukan bagi klub. “Saat ini tidak jelas kontrak kontrak pemain dan menejemen harus menjelaskan pemain pemain yang bertahan sudah dikontrak atau belum. Ini penting karena pemain juga berprofesi sebagai pesepak bola butuh kejelasan karena menyangkut pendapatan dan penghasilan mereka,”katanya.

 

Dia juga menambahkan sudah saatnya pihak menejemen mandiri dan bergerak cepat mencari sponso serta mengontrak pemain karena mereka juga butuh hidup dalam keluarga setiap pemain. “Pengelolaan menejemen yang baik penting karena selama ini menjelang kompetisi selalu merengek mencari sponsor seperti mau mengemis kasarnya demikian,”katanya seraya menambahkan pihak menejemen harus tahu diri dan segera benahi.

Capo Angki juga meminta agar menejemen segera menunjuk pelatih baru dan mengusulkan pelatih Gomes de Olivera dengan asisten pelatihnya Mettu Dwaramurry yang sudah 14 tahun menjadi asisten pelatih.

Selain berdemo salah seorang pendemo langsung membacakan beberapa tuntutan kepada pihak menejemen Persipura. Tercatat ada tujuh tuntutan kepada menejemen antara lain : :

1.       Kami meminta dengan tegas kepada menejemen Persipura agar segera memperbaiki tata kelola menejemen agar menjadi baik karena hal tersebut menjadi salah satu factor terdegradasinya Persipura.

2.       Kami meminta kepada menejemen Persipura agar dapat mempertahankan kesejahteraan pemain terutama nilai kontrak karena hal tersebut menjadi penyebab banyak pemain Persipura memperkuat klub lain di liga 1. Hampir 50 persen pemain telah keluar dari Persipura atau hengkang.

3.       Kami meminta kepada menejemen Persipura agar tidak terlalu focus mengurus soal gugatan  sepak bola gajah tetapi menejemen seharusnya focus membenahi diri sendiri.

4.       Kami menegaskan kepada menejemen Persipura agar segera melakukan pergantian dalam internal menejemen dengan komposisi menejemen yang baru. Harus bisa melibatkan orang yang mengerti tentang sepak bola untuk terlibat dalam menejemen terutama fungsi sekretaris dan asisten  menejer.

5.       Kami meminta kepada menejemen Persipura agar secepatnya mengumumkan kepada public pemain pemain yang masih bertahan dan yang akan direkrut untuk menghadapi musim 2022/2023 Liga 2 Indonesia.

6.       Kami meminta kepada menejemen Persipura segera memastikan konsorsium dan harus bisa membangun kemitraan dengan berbagai pihak konsersium lama maupun yang baru.

7.       Kami meminta kepada menejemen harus secepatnya menunjuk pelatih kepala, asisten pelatih agar secepatnya tim bisa untuk menghadapi Liga 2 musim 2022/2023 pada Agustus 2022 mendatang.

Demikian surat pernyataan ini disampaikan dengan penuh tanggungjawab dan ditandatangani oleh simpatisan termasuk mantan pemain Yafet Sibi dan supporter Persipuramania di Kota Jayapura.(*)

Persipura dari Ketua Umum MR Kambu sampai Benhur Tommy Mano

Jayapura, GP-Saat demo di depan GOR Waringin, Jumat (26/5/2022) sempat terlontar ucapan para pendemo ganti Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano (BTM). “Turunkan BTM,”begitulah ucapan mereka.

 Buku MR Kambu yang dipersembahkan bagi kalangan pecinta tim berjuluk Mutiara Hitam

Benhur Tommy Mano mulai menjadi Ketua Umum Persipura sejak 2011 saat MR Kambu selesai jabatan pada 2010. MR Kambu memberi warisan kepada BTM dengan segudang prestasi, Persipura juara 2005-2006 hingga meraih bintang empat. Saat itu MR Kambu Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano  menjabat sebagai Ketua Panpel Persipura di Stadion Mandala markas klub berjuluk Mutiara Hitam.

Artinya Benhur Tommy Mano seorang pemain volleyball sejak masih menjadi mahasiswa Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Yoka Kota Jayapura mulai terjun mengurus sepakbola saat MR Kambu menjadi Ketua Umum Persipura.

Namun dalam perjalanan tim Mutiara Hitam di kanca liga 1 justru ditangan Benhur Tommy Mano tim kebanggaan masyarakat Papua turun tahta alias kasta Liga 2. Seandainya tidak ada penurunan angka dan Persipura tetap berlaga melawan Madura United mungkin mimpi buruk turun tahta tak terjadi.

Tak heran kalau Capo Angki dari BCN 1963 mengatakan dengan rasa hormat dia meminta agar Benhur Tommy Mano mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Persipura sebab selama lima tahun ini Persipura tidak meraih prestasi apapun. “Seandainya Persipura tetap bermain melawan  Madura United tidak akan terjadi pengurangan tiga point yang akhirnya Persirpura terjungkal ke Liga 2,”kata Angki salah satu pendemo di GOR Waringin, Jumat (26/5/2022) siang.

Demo Persipura menejemen

Salah satu prestasi selama kepemimpinan Benhur Tommy Mano adalah tim berjuluk Mutiara Hitam resmi menjadi juara Indonesia Soccer Championship A 2016. Juara ini bukan kompetisi resmi Liga seperti saat juara Liga Indonesia 2005-2006 sampai juara Indonesia Super League 2008/2009 hingga akhirnya meraih bintang empat.

Saat itu Persipura diperkuat oleh Yoo Jae Hoon; Yustinus Pae, Ruben Sanadi, Ricardo Salampessy, Yohanis Tjoe (Bio Paulin, 72′); Imanuel Wanggai, Nelson Alom, Ricardo Silva, Osvaldo Haay (Ian Louis Kabes, 52′); Yohanes Pahabol, Edward Wilson Junior (Marinus Mariyanto, 80′).

Pelatih asal Argentina Alfredo Vera membawa Persipura juara ISC 2016 dan setelah itu didepak. Alfredo justru membawa hampir sebagian besar pemain Persipura ke Persebaya mulai dari Osvaldo Haai, Ruben Sanadi, Nelson Alom, Ferinando Pahabol dan Ricky Kayame.

Alfredo kembali menukangi Persipura saat Jacksen F Tiago terseok seok bersama Persipura di zona degradasi hingga akhirnya didepak. Alfredo Vera tak mampu berbuat banyak hingga akhirnya Mutiara Hitam turun kasta Liga2.

Cilakanya lagi Alfredo membawa pemain Persipura ke Persita Tangerang hingga rasa rasanya Persita rasa Persipura dan terakhir Nelson Alom ikut pula gabung tim berjuluk Pendekar Cisadane, Persita Tangerang.

Walikota Jayapura periode 2000-2010  MR Kambu sekaligus Ketua Umum Persipura memiliki hoki yang pas bersama kejayaan tim kebanggaan masyarakat Papua Persipura Mutiara Hitam. Terbukti Mutiara Hitam bangkit sejak 2005 sampai mencapai bintang empat sejak pelatih Rahmad Darmawan sampai pelatih Jacken F Tiago.

“Raksasa yang tidur mulai bangun dan fajar kejayaan itu harus tetap muncul dari ufuk timur,”demikian ucapan mendiang mantan Gubernur Irian Jaya Brigjen TNI (Purn) Acub Zainal yang dikutip jubi.id dari buku berjudul Jejak Persipura go International, Mengenal lebih dekat prestasi Persipura di bawah kepemimpinan MR Kambu 2000-2011 yang dituli olehSarbinnor Karim dan kawan kawan.

Demo pecinta Persipura demi masa depan klub………

Ketua Umum MR Kambu mulai mengambil alih Persipura dari Kabupaten Jayapura sejak 2000 dan mulai membenah dengan mendatangkan pelatih Rudy William Keltjes. Saat Persipura ditukangi Keltjes maka era pemain asing mulai dikontrak Persipura. Dua pilar pemain asing asal Afrika pertama yang perkuat Persipura adalah Ebanda Timothy gelandang dan Bako Sadissou seorang penyerang. Hingga pemain pemain asing lainnya yang membawa Persipura juara Liga Indonesia musim 2005-2006 antara lain David da Rocha, Victor Igbonefo, Victor Sergio alias Veron, Erick Mabengga dan Christian Lenglolo.

Salah satu kunci kepemimpinan MR Kambu saat menjadi Ketua Umum Persipura adalah mengutip pakar kepemimpinan Dwight L Moody, “Jika anda kehilangan nyawa maka itu kematian personal. Tapi bila anda kehilangan reputasi, itu adalah kematian social. Ketika anda kehilangan uang, boleh jadi anda bernasib sial. Dan anda selalu bisa mencarinya lebih banyak lagi di kemudian hari. Tetapi anda tidak boleh kehilangan reputasi, anda harus menjaganya sebagaimana anda menjaga nama anda. Bila aku menjaga karakterku, reputasinya akan terjaga dengan sendirinya,”demikianlah pernyataan ini yang dikutip dari buku berjudul  Jejak Persipura go International, Mengenal lebih dekat Prestasi Persipura dibawah  Kepemimpinan MR Kambu periode 2000-2011.

Jadi dalam konsep seperti itulah MR Kambu berjuang bersama pengurus membangun reputasi sepak bola di tanah Papua. Sejak awal memang vakum dan Persipura sempat turun ke divisi dua. Beruntung bisa kembali ke divisi utama dibawah era mendiang Spencer dan Persipura dengan kapten Ferdinando Fairyo kembali bawa Persipura ke Divisi Utama 1993-1994 bermaterikan pemain jebolan PON Irian Jaya. Saat masa transisi menejemen Persipura ketua Umum Persipura Herman Monim sempat melontarkan kata kata Lebih baik bubarkan saja Persipura.” Ungkapan itu terlontar saat Mutiara Hitam kalah melawan PSM Makassar dalam Ligina IV dan V di mana kekalahan Mutiara Hitam terus berulang.

Kini bertepatan dengan Ulang Tahun Ketua Umum Persipura pertama Pdt Mesak Koibur ke 86. Saat itu seluruh klub di Sukarnapura berkumpul pada 26 Mei 1965 membentuk klub Perserikatan bernama Persatuan Sepak Bola Sukarnapura dan sekitarnya yang disingkat Persipura. “ Saat itu pemuda Papua sangat lesu dan tidak bersemangat dan pembentukan klub Persipura membangkitkan semangat anak anak muda untuk tetap berperestasi,”kata Koibur sebagaimana dikutip dari buku berjudul Persipura Mutiara Hitam Sepak Bola dari Negeri Cenderawasih oleh Frits Bernard Ramandey dan Dominggus A Mampioper.(*) 

Thomas Madjar asisten pelatih Persipura U 19 bersama pelatih Abdul Manaf-dok

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

Atas ↑